Pesisir Selatan | Tokoh muda Pesisir Selatan, Rahul, menyampaikan keprihatinannya atas derasnya kritik yang dalam beberapa waktu terakhir diarahkan kepada salah seorang anggota DPD RI muda asal Sumatera Barat. Kritik yang terus-menerus tersebut dinilai tidak hanya berlebihan, tetapi mulai mengarah kepada serangan bernuansa politik yang menjauh dari esensi kritik yang sehat dan objektif.
Menurut Rahul, kehadiran figur muda di tingkat nasional semestinya menjadi momentum positif bagi masyarakat Sumatera Barat. Munculnya keterwakilan generasi muda merupakan sinyal regenerasi kepemimpinan yang penting bagi masa depan daerah. “Ini seharusnya menjadi kebanggaan kita. Anak muda bisa tampil sebagai wakil daerah merupakan sesuatu yang harus kita dukung, bukan dijatuhkan,” tegas Rahul.
Ia menambahkan bahwa kekeliruan yang mungkin dilakukan oleh politisi muda merupakan bagian dari proses belajar. Karena itu, masyarakat seharusnya memberi ruang klarifikasi dan kesempatan memperbaiki diri, bukan menyerang tanpa henti.
“Kalau ada kesalahan, dengarkan dulu penjelasannya. Anak muda itu sedang belajar. Tugas kita mengingatkan, bukan membenamkan mentalnya dengan serangan yang tidak proporsional,” ujarnya.
Rahul kemudian mempertanyakan fenomena publik yang seolah hanya memfokuskan serangan pada satu sosok tertentu, sementara para wakil daerah lainnya nyaris tidak pernah dipertanyakan kinerjanya. Ia menyoroti bahwa Sumatera Barat memiliki banyak perwakilan di DPD RI maupun DPR RI, namun publik lebih sering diam terhadap kinerja mereka.
“Hari ini satu anak muda ini saja yang disorot habis-habisan. Pertanyaannya, apakah kita juga menyorot wakil kita yang lain? Apakah kita pernah bertanya apakah wakil lain di DPD RI dan DPR RI benar-benar bekerja untuk Sumatera Barat? Jangan sampai kita hanya kritis pada satu orang, sementara yang lain dibiarkan tanpa evaluasi,” jelas Rahul.
Ia mengingatkan bahwa seluruh wakil rakyat dipilih dan digaji oleh masyarakat untuk bekerja, bukan sekadar menumpang nama atau berdiam diri tanpa kontribusi berarti. Karena itu, Rahul mendorong publik agar melakukan evaluasi menyeluruh, tidak hanya kepada satu sosok yang kebetulan sedang menjadi pusat perhatian.
“Mereka semua digaji dari uang rakyat. Kita memilih mereka bukan untuk sekadar hadir di panggung politik, tetapi untuk benar-benar membawa aspirasi dan memperjuangkan kepentingan Sumatera Barat. Jadi mari kita adil. Kalau mau kritis, kritiklah semua secara merata,” tegasnya.
Rahul menilai bahwa kondisi ini berpotensi mematikan semangat politik anak muda. Menurutnya, tekanan tidak proporsional terhadap politisi muda dapat membuat generasi baru takut terjun ke dunia politik karena khawatir menjadi sasaran pembantaian opini sebelum diberi kesempatan menunjukkan kinerja.
Di akhir pernyataannya, Rahul mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga iklim demokrasi yang sehat, memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkembang, sekaligus berani menilai kinerja seluruh wakil rakyat secara objektif.
“Kita ingin Sumatera Barat memiliki pemimpin muda berkualitas. Maka kita harus berhenti menyudutkan satu orang saja. Mari bersikap adil dan bijak, dukung yang muda berkembang, dan ingatkan semua wakil rakyat tanpa pandang bulu,” tutup Rahul.
0 Komentar